ARTIKEL
TENTANG AIR
AIR LIMBAH DAN AIR BERSIH
Air Limbah
Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh manusia. Air limbah perkotaan biasanya dialirkan di saluran air kombinasi atau saluran sanitasi, dan diolah di fasilitas pengolahan air limbah atau septic tank. Air limbah yang telah diolah dilepaskan ke badan air penerima melalui saluran pengeluaran. Air limbah, terutama limbah perkotaan, dapat tercampur dengan berbagai kotoran seperti feses maupun urin.
Sistem pembuangan air adalah
infrastruktur fisik yang mencakup pipa, pompa, penyaring, kanal, dan sebagainya
yang digunakan untuk mengalirkan air limbah dari tempatnya dihasilkan ke titik
di mana ia akan diolah atau dibuang. Sistem pembuangan air ditemukan di
berbagai tipe pengolahan air limbah, kecuali septic tank yang mengolah air limbah di
tempat.
Asal
Air limbah dapat
dihasilkan dari:
''Domestik''
Air limbah domestik
berasal dari kegiatan rumah tangga, terdiri dari dua macam yaitu ''black
water'' (limbah hitam) yang
berasal dari buangan toilet yaitu air seni dan feses;
serta ''grey water'' (air kelabu) yang
berasal dari buangan non - toilet seperti air cucian, wastafel, air mandi,
limbah dapur, dll.
'''Industri dan Pertanian'''
Air limbah industri
berasal dari sisa dan residu dari suatu proses industri. Air limbah industri
dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: air limbah industri yang memiliki
konsentrasi partikel organik rendah, air libah industri dengan konsentrasi
partikel organik tinggi, air limbah industri dengan partikel organik berbahaya
dan beracun, air limbah industri dengan kandungan zat anorganik tinggi, air limbah industri
dengan kandungan zat anorganik rendah,
dan air limbah industri dengan kandungan zat anorganik berbahaya dan beracun.
Air limbah yang berasal
dari kegiatan pertanian dan perikanan seperti air sisa irigasi, air yang
tercamput pestisida dan pupuk, air yang mengandung feses hewan
air dan sisa makanan hewan air, dll.
'''Lain - Lain'''
mencakup Air hujan yang jatuh di atas atap dan
pekarangan dan tidak dikumpulkan, Air hujan yang mengalir di jalan raya,
lahan parkir, dan infrastruktur lainnya yang biasanya mengalir ke selokan atau saluran drainase lainnya, Air tanah yang mengalami infiltrasi ke
saluran pembuangan air, air limbah dari tempat pembuangan sampah akhir,
Rekahan hidrolika
Komposisi air limbah
Komposisi air limbah bisa
sangat bervariasi. Berikut adalah daftar yang mungkin menjadi komponen penyusun
air limbah dalam suatu waktu:
·
Air ( > 95%)
·
Bakteri patogen
·
Bakteri non-patogen
·
Bahan organik tak larut seperti feses, rambut, makanan, serat kertas dan sebagainya
·
Bahan organik larut air seperti urea, urin,
bahan kimia obat-obatan, dan sebagainya
·
Partikel anorganik seperti pasir, pecahan kaca,
pecahan keramik, dan sebagainya
·
Bahan anorganik larut air seperti amonia, garam, sianida, senyawa merkuri, dan sebagainya
·
Bahan padat berukuran makro seperti kantong plastik, mainan anak-anak, dan
sebagainya
·
Bahan padat berukuran sangat besar
seperti mobil, pohon, atap,
dan sebagainya, terjadi ketika banjir besar
·
Hewan hidup
seperti ikan, serangga, crustacea
·
Bangkai atau potongan tubuh hewan
·
Tanaman air, alga
·
Potongan tanaman seperti daun, ranting, dan
sebagainya
·
Gas seperti hidrogen sulfida, karbon dioksida, dan metana
Indikator kualitas air limbah
Setiap bahan yang
mampu dioksidasi yang ada di saluran air atau
air limbah industri akan dioksidasi secara biokimia oleh bakteria, atau secara kimiawi.
Akibatnya adalah kadar oksigen di dalam air akan berkurang. Secara umum, reaksi
biokimia oksidasi adalah sebagai berikut:
Bahan yang mampu
dioksidasi + bakteri + nutrisi + O2 → CO2 + H2O + Bahan anorganik
teroksidasi seperti O3- or SO4--
Konsumsi oksigen oleh
bahan kimia yang tereduksi seperti sulfida dan nitrit, adalah sebagai berikut:
S-- + 2 O2 → SO4--
NO2- + ½ O2 → NO3-
Karena semua saluran air
secara alami mengandung bakteri dan nutrisi, hampir semua komponen sampah yang
masuk akan mengalami reaksi biokimia seperti di atas. Reaksi biokimia tersebut
adalah yang diteliti di laboratorium sebagai kebutuhan
oksigen biologis (BOD). Berbagai bahan kimia juga mampu
bereaksi akibat bahan oksidator kuat dan reaksi kimia ini diukur di dalam
laboratorium sebagai kebutuhan oksigen
kimiawi (COD). Baik uji BOD maupun COD adalah ukuran efek
pengurangan kadar oksigen akibat kontaminasi sampah. Keduanya diadopsi sebagai
ukuran efek polusi terhadap lingkungan, karena kadar
oksigen yang berkurang meyebabkan makhluk hidup yang biasa hidup di air,
menjadi semakin sulit ditemukan.
Indikator lainnya yang
juga digunakan yang merupakan indikator yang terihat sebagai hasil reaksi
maupun kondisi awal air limbah seperti temperatur, pH, kadar garam, kadar logam
berat, kadar bahan padat terlarut, tingkat kejernihan air, bau, dan sebagainya.
Fungsi/Manfaat Pembangunan Pengolahan
Air Limbah (IPAL)
Banyaknya pemilik usaha atau
pabrik yang membuang limbah tanpa mengolahnya terlebih dahulu, membuat
lingkungan menjadi tercemar. Kurangnya kepedulian, ekosistem sekitar turut
rusak akibat racun-racun dan kotoran-kotoran limbah tidak diproses dengan baik.
Sebenarnya tidak hanya pabrik
saja, rumah sakit/puskesmas/klinik kesehatan dan laboratorium limbahnya juga
berbahaya jika langsung dibuang ke sungai tanpa dilakukan pengolahan. Banyak
ikan yang mati atau tidak layak dikonsumsi karena terkena zat beracun. Karena
hal itulah pentingnya pembangunan tempat pengolahan air limbah untuk lokasi
pabrik, rumah sakit/puskesmas/klinik kesehatan, dan juga laboratorium.
5 Fungsi/Manfaat dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
1. Mengolah Air Beracun Menjadi Air Bersih
Karena sudah dilakukan proses
penyaringan yang ketat, air beracun menjadi bersih dari racun. Salah satu
contoh di negara Singapura, sebuah produk air minum kemasan airnya berasal dari
air limbah yang sudah diolah dengan baik.
2. Masyarakat Tidak Fobia
dengan Sungai
Tentu saja dengan pengolahan
air limbah yang tepat guna, bermanfaat untuk kelangsungan hidup lingkungan
sekitar. Masyarakat menjadi tidak takut mengonsumsi ikan-ikan di sungai,
berenang di sungai, dan mencuci pakaian di sungai. Namun apabila sungai
tercemar limbah, lewat dekat sungai akan tercium bau busuk dan menyengat.
Bahkan ada kasus dimana seseorang keracunan ikan akibat sungai tercemar racun
limbah buangan.
3. Usaha Tidak Mengalami
Masalah
Karena kurangnya kesadaran saat
pembuangan air limbah, membuat masyarakat menjadi geram. Dimana masyarakat akan
melakukan unjuk rasa agar pabrik segera ditutup. Di Bandung, banyak perusahaan tekstil
ditutup karena tidak sadar kesehatan lingkungan karena tidak melakukan
pengolahan air limbah.
4. Siklus yang Positif
Dimana ketika air limbah telah
diolah dengan baik, ternyata dapat dimanfaatkan pabrik. Air yang sudah steril
dari racun dan kotoran, dapat digunakan pabrik untuk proses produksi kembali.
Sehingga pabrik tidak takut kekurangan air bersih saat melakukan produksi.
5. Mengurangi Biaya Produksi
Air limbah yang sudah bersih
dapat dimanfaatkan dengan baik untuk proses produksi. Pemilik usaha tidak perlu
lagi membeli air bersih karena sudah memiliki tempat pengolahan air limbah yang
dapat dimanfaatkan kembali.
Itulah 5 manfaat yang dapat
dirasakan dengan melakukan pembangunan tempat pengolahan air limbah. Jika Anda
membutuhkan jasa IPAL, kami siap membantu Anda. Hubungi kami melalui kontak
yang tertera pada website ini.
Sifat Air Limbah
Air limbah, sesuai dengan
sumber asalnya, mempunyai komposisi yang sangat bervariasi pada setiap tempat
dan saat. Akan tetapi secara garis besar zat – zat yang terdapat didalam air
limbah secara detail (kandungan dan sifat-sifatnya), mempunyai sifat yang
dibedakan menjadi tiga bagian besar antara lain sifat fisik, kimia, dan
bologis. Cara pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui sifat tersebut
dilaksanakan secara berbeda – beda sesuai dengan keadaannya. Analisa jumlah dan
satuan biasanya diterapkan untuk penelaahan bahan kimia, sedangkan analisa
dengan menggunakan penggolongan banyak diterapkan apabila menganalisa kandungan
biologisnya (Sugiharto, 1987).
· Sifat Fisik
Sifat
fisik yang terpenting dari air limbah adalah kandungan total padatan, yang
terdiri dari material terapung, material terendapkan, material koloidal, dan
material terlarut. Sifat-sifat fisika yang penting lainnya dari air limbah
termasuk diantaranya distribusi ukuran partikel, turbiditas (kekeruhan), warna,
temperatur (suhu), daya hantar listrik, kerapatan, dan berat jenis. Bau
terkadang dipertimbangkan sebagai faktor fisik terutama bila bau tersebut telah
mengganggu.
· Sifat Kimia
Secara garis besar sifat
kimia air limbah terbagi menjadi dua berdasarkan senyawa yang terkandung pada
air limbah tersebut yaitu senyawa organik dan anorganik.
·
Sifat Biologis
Keberadaan mikroorganisme
dalam air limbah dapat membantu proses pengolahan sendiri (self
purification). Namun bila mikroorganisme dalam air limbah tidak
sesuai dengan ketentuan yang ada, justru akan menimbulkan gangguan bagi
lingkungan. Berdasarkan kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan
Instalasi Pengolahan Air
Limbah
Saat air limbah yang tidak diolah terakumulasi dan dibiarkan dalam
kondisi septic, proses dekomposisi dari bahan organic yang terkandung akan
menyebabkan kondisi yang mengganggu termasuk produksi dari gas yang berbau
tidak sedap. Selain itu air limbah yang yang tidak diolah mengandung
mikroorganisme patogen yang tinggal di dalam saluran usus manusia.
Air limbah juga mengandung berbagai nutrient yang dapat
menstimulasi pertumbuhan dari tanaman-tanaman air, dan dapat mengandung
senyawa-senyawa beracun atau senyawa-senyawa yang berpotensi memiliki bahaya
mutagenik ataupun karsinogenik. Oleh karena itu, penghilangan pencemar air
limbah yang dilakukan secara cepat dan bebas gangguan dari sumbernya, meliputi
pengolahan, reuse, atau penyebaran ke lingkungan perlu dilakukan untuk
melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan (Tchobanoglous, 2003).
Metode Pengolahan Air
Limbah
Metode pengolahan dimana
penerapan gaya fisika mendominasi proses tersebut dikenal sebagai unit operasi.
Sedangkan metode pengolahan dimana penghilangan pencemar dilakukan melalui
reaksi kimia dan biologis dikenal sebagai unti proses. Pada masa kini, unit
operasi dan proses dikelompokkan secara bersama sebagai beberapa macam
tingkatan dari pengolahan yang dikenal sebagai pengolahan awal (preliminary),
primer (primary), primer lanjutan (advanced primary),
sekunder (secondary), tersier (tertiary), dan tingkat
lanjut (advanced).
Air bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan,
syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa
air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, banyak zat berbahaya, terutama logam,
tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
Ciri-ciri
Air bersih memiliki ciri-ciri awal yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Pada air bersih yang sehat, tidak terdapat kontaminan mikrobiologi mapun senyawa kimia. Kebersihan air ini dinilai dari sifat fisika, kimia dan biologi. Ketidaklayakan pada salah satu penilaian menandakan bahwa air tidak masuk dalam kategori air bersih yang dapat diminum atau dipakai untuk keperluan lain.
Sumber air bersih
- Sungai
- Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini
(sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas
terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut
sering kali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air
bersih di lembah sungai Amazon walupun
ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk
mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
- Curah hujan
- Dalam pemanfaatan hujan sebagai
sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal untuk
menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kemarau dan untuk menekan kerusakan
musibah banjir.
- Air permukaan
- Air permukaan adalah air yang berada
di permukaan Bumi yang
berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tetapi berada di permukaan
tanah. Kualitas air ini biasanya tergantung daerah sekitarnya di mana air itu
berada. Air permukaan kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh manusia, oleh
karena itu perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan, air
ini terdiri dari; air sungai, telaga, danau, rawa dan
sebagainya
- Air bawah tanah
- Air bawah tanah dalah air yang berasal
dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami penyerapan ke
dalam tanah dan mengalami proses filtrasi alamiah. Yang termasuk sumber air
jenis ini terdiri dari air sumur dangkal, sumur
dalam dan mata air.
- Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut sering kali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
- Dalam pemanfaatan hujan sebagai
sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal untuk
menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kemarau dan untuk menekan kerusakan
musibah banjir.
- Air permukaan adalah air yang berada di permukaan Bumi yang berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tetapi berada di permukaan tanah. Kualitas air ini biasanya tergantung daerah sekitarnya di mana air itu berada. Air permukaan kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh manusia, oleh karena itu perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan, air ini terdiri dari; air sungai, telaga, danau, rawa dan sebagainya
- Air bawah tanah dalah air yang berasal
dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami penyerapan ke
dalam tanah dan mengalami proses filtrasi alamiah. Yang termasuk sumber air
jenis ini terdiri dari air sumur dangkal, sumur
dalam dan mata air.
Penyalahgunaan dan
pencemaran air
Pertanian
Penghamburan air akibat ketiadaannya
penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka
pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat
menyebabkan hilangnya produktivitas air
dan tanah.
Industri
Industri menggunakan air jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang
industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi.
Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung
berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air
bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan
industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya,
dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut,
atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air
tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh
buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu
kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat
digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
Rumah tangga
Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di India bagian
selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur
pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah,
permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai
akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah
konferensi air pada tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan
bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan
sumber air mengakibatkan kekeringan dan
peningkatan kadar garam
Seperlima dari seluruh tanah irigasi
di Amerika Serikat tergantung
hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah
menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun
2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta
hektare menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot.
Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah
negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping
pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti
pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat
Amerika Serikat, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi
kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan
sekarang Amerika Serikat terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan
air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya.
Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana
rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena
langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat
diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak
tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi
penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan
merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa proses
pengolahan.