RABU
07 SEPTEMBER 2022
Nama anggota :
1. Aila Rakmadani
2. Alridha Prabawati
3. Amalia Fitri Azzahra
4. Cahyaning Dewi Anjani
5. Diah Amanda Novitasari
Asal sekolah :
SMK Negeri 1 Driyorejo
MLSS adalah jumlah total dan padatan tersuspensi yang berupa material organik dan mineral, termasuk di dalamnya adalah mikroorganisme.
Uji MLSS (Mixed Liqour Suspended Solid) merupakan uji untuk mengetahui konsentrasi
padatan berupa padatan organik dan mikroorganisme yang terkandung dalam reaktor,
dan nilai MLVSS (Mixed Liqour Volatile Suspended Solid) adalah pendekatan untuk jumlah
populasi bakteri.
Analisa MLSS bertujuan untuk mengetahui kuantitas padatan tersuspensi yang terkandungpada larutan dalam tangki aerasi, dengan kata lain MLSS digunakan sebagai indikator yang menunjukkan kuantitas mikroorganisme pada sistem lumpur aktif.
Proses bahan organik dalam limbah yang dilakukan oleh mikroorganisme secara BIOLOGIS sangat bergantung pada nilai MLSS . Semakin tinggi nilai MLSS maka semakin banyak nilai mikroorganisme yang ada dalam lumpur aktif, sehingga dalam suatu pengolahan air
terutama yang terus menerus, nilai MLSS diharapkan
semakin meningkat.
Kondisi ini dapat dicapai jika suplai udara melalui proses aerasi dan kebutuhan nutrisi telah terpenuhi dengan baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme lumpur aktif karena didukung dengan adanya cadangan makanan dan adanya proses aerasi memiliki kemampuan mengoksidasi bahan.
hal ini sesuai dengan pendapat (Soeparno dalam Sudaryati et al, 2007) yang menyatakan
bahwa mikroorganisme membutuhkan waktu yang cukup untuk berkembangbiak, danjika komponen yang dibutuhkan tersedia, maka mikroorganisme akan berkembang
pesat. Sedangkan Analisis MLVSS lebih kepada mikroorganisme yang teruapkan, dimana pada
tempat pada sampel hasil MLSS sampai 550 °C ke dalam tungku. sebagian besar padatan volatil dalam sampel akan terdiri dari mikroorganisme dan bahan organik. Sebagai hasil, konsentrasi padatan volatil kira-kira sama dengan jumlah mikroorganisme dalam udara dan dapat digunakan untuk menentukan apakah ada cukup mikroorganisme yang ada.
-Menjernihan Air Limbah setelah proses aerasi.